Tikus rumah dan
tikus sawah
Fabels dan dongeng Aesopus dari yunani.
SEEKOR TIKUS sawah mengundang
kenalannya, tikus rumah, untuk makan siang di liangnya. Tikus rumah menerima
undangannya dengan senang hati.
Tikus
sawah mengeluarkan hidangan. Makanannya hanya terdiri dari gabah dan jagung.
Tikus rumah berkata kepada tikus sawah.
“Sahabatku,
hidupmu sungguh sengsara. Di tempatku makanan jauh lebih banyak daripada di
sini. Semuanya enak-enak. Ada kacang, roti, kue-kue, daging, keju, madu, dan banyak
sekali buah-buahan. Mari ikut aku, supaya kau turut merasakan makanan yang
lezat-lezat.”
Tikus
sawah menerima ajakan tikus rumah ke tempatnya. Kepadanya ditunjukkan semua
makanan yang enak-enak.
“Ah,
betul-betul beruntung hidupmu, sahabatku!” kata tikus sawah. “Rupanya nasibku
begitu malang di dunia, sehingga hidupku begitu miskin.”
Mereka
akan mulai makan. Tapi tiba-tiba terdengar pintu terbuka. Kedua binatang
cepat-cepat lari bersembunyi. Setelah sunyi kembali mereka keluar lagi.
Tapi
kali ini pun sebelum kedua ekor tikus mulai makan, seseorang kembali masuk ke
dalam ruangan untuk mengambil sesuatu. Sekali lagi kedua ekor tikus kembali ke
persembunyian.
Dalam
lubang persembunyian, tikus sawah berkata kepada sahabatnya.
“Baiklah
aku permisi pulang saja, sahabatku! Aku tidak perduli walaupun perutku masih
lapar. Mungkin makananmu enak-enak. Tapi hidupmu selalu diintai bencana.
Makananku hanya terdiri atas gabah dan jagung. Tapi hidupku tenang. Sekarang
aku sadar bahwa hidupku jauh lebih baik dari hidupmu. Selamat berpisah!*******
dongeng dan cerita untuk anak
Komentar
Posting Komentar